Ilustrasi (Ist.)
Jakarta - Jika semua operator telekomunikasi di Indonesia ikut berjualan berita lewat layanan mobile newspaper, maka bukan tidak mungkin eksistensi pasar media cetak akan semakin tergerus habis tak lama lagi.Saat ini saja ada 170 juta pelanggan telekomunikasi. Separuhnya atau 85 juta di antaranya, menurut database operator sudah menggunakan ponsel dengan kemampuan akses internet minimal GPRS.
Dengan pasar yang begitu besar, konsentrasi pembaca media tentu akan lebih besar di pasar mobile dibanding porsi media konvensional seperti koran cetak, tabloid, atau majalah.
Apalagi, biaya yang dikeluarkan untuk mengakses internet di ponsel kian murah dan tentunya lebih ringkas. Untuk berlangganan akses internet menggunakan koneksi minimal GPRS, biayanya bahkan tak sampai Rp 1 per kilobit data yang diakses.
"Kami prediksikan, tren membaca lewat mobile newspaper akan mulai booming akhir tahun ini. Apalagi jika semua operator ikut masuk ke pasar ini," kata Head of Marketing Mobile Data Services XL Axiata, Budi Hardjono di Euphoria, Jakarta, Kamis (3/6/2010).
XL merupakan salah satu operator seluler yang coba menawarkan mobile newspaper lewat akses MMS. Layanan ini diselenggarakannya bersama Huawei, vendor ponsel dan jaringan asal China yang menjadi salah satu mitranya.
"Layanan MMS mobile newspaper tidak menyasar target pengguna BlackBerry, iPhone, atau Android. Sebab, mereka bisa akses lewat internet. Jadi kami membidik pengguna ponsel lain yang sudah punya akses GPRS,"
Mobile newspaper merupakan kombinasi antara akses mobile dengan media pemberitaan yang menyediakan informasi bagi para pengguna ponsel lewat akses pesan multimedia MMS.
"Di China, tren MMS berita sudah berkembang. Dengan banyaknya ponsel China yang beredar di Indonesia, mengapa mobile newspaper tidak kita coba di Indonesia," kata Budi.
Mobile newspaper memang diakui XL akan mempengaruhi pasar media cetak yang ada. Namun Budi belum bisa memperkirakan nilai bisnis pasar media cetak yang akan tergerus oleh tren ini. "Saya kira, orang tetap akan baca koran secara fisik di saat ponsel tak memungkinkan untuk digunakan," kata dia.
Sejak meluncurkan layanan itu pada awal Mei 2010 lalu, XL mengklaim telah meraih 40 ribu pelanggan yang mendaftar layanan MMS berita tersebut. Trafik MMS XL sendiri mencapai 500 ribu per hari.
"Pelanggan yang aktif menggunakan MMS sekitar 2,5 juta pelanggan dari total keseluruhan pelanggan XL yang mencapai 32,6 juta," kata Budi.
Layanan MMS berita ini, menurutnya, disasar kepada pelanggan yang ingin mudah mengakses berita tanpa browsing internet.
Sumber : http://www.detikinet.com/read/2010/06/03/172331/1369323/398/mobile-newspaper-ancam-eksistensi-media-cetak/?i991102105
Tidak ada komentar:
Posting Komentar